Sejarah Crypto Coin Dan Kemajuan Duit Digital

Crypto Coin, merupakan Primadona dikala ini, Mata Uang Digital ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh mata duit konvensional. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi mempengaruhi segala lini kehidupan insan, tak terkecuali bidang currency (mata duit). Hadirnya mata uang dalam wujud digital seolah menguatkan bukti bahwa pembayaran virtual di abad terkini sudah mulai diperlukan.

Apa itu Cryptocurrency?

Cryptocurrency atau mata uang crypto merupakan salah satu bentuk keuangan digital yang sifatnya tak berupa fisik. Berbeda dengan uang tunai yang mampu kita sentuh dan kita raba, mata uang crypto sama sekali tak ada wujud yang mampu diindera secara eksklusif.

Belakangan ini nama crypto coin semakin populer di jagad maya sejak para milyarder dunia aktif trading memakai mata uang satu ini. Lalu sesungguhnya, apa sih crypto coin itu? Apakah crypto coin kasatmata meskipun tak bisa diraba? Apa untungnya memainkan crypto coin?

Simak penjelasan berikut.

Daftar Tulisan

Asal Mula Munculnya Crypto Coin

Crypto coin yaitu aset digital yang dibuat dan dirancang biar dapat berperan sebagai medium pertukaran dengan menggunakan kriptografi yang besar lengan berkuasa demi keamanan transaksi, kontrol proses penciptaan unit pelengkap, serta verifikasi transfer aset. Terdengar rumit, bukan? 

Sederhananya, crypto coin ini yaitu uang digital yang mampu digunakan untuk bertransaksi dalam tata cara kriptografi. Namun meskipun crypto coin berfungsi untuk alat tukar, di Indonesia belum ada legalitas aturan yang mengizimkan crypto coin selaku alat pembayaran sah.

Dikenalkan Pertama Kali oleh David Chaum

Tahun 1983 menjadi awal hadirnya mata uang digital kriptografi bernama e-cash. Penggagasnya ialah seorang ahli kriptografi dari Amerika berjulukan David Chaum. Barulah pada tahun 1995, David Chaum mengimplementasikan ide ini berbentukDigicash (digital cash). 

Saat itu pembayaran menggunakan metode kriptografi memerlukan software pengguna biar bisa mempesona catatan dari bank lalu menunjuk kunci yang telah terenkripsi untuk dapat mengirim ke penerima. Alhasil dikala bertransaksi tidak akan bisa dilacak oleh siapa saja, termasuk pemerintah atau pihak ketiga yang lain.

Di permulaan kemunculannya crypto coin ini tidak dikontrol oleh regulasi pemerintah sebab cuma dianggap sebagai alat pembayaran alternatif. Toh mata duit ini juga tidak ada bentuk fisiknya sehingga tidak butuhditanggapi secara serius.

Munculnya Bit Gold yang Dikenalkan Nick Szabo

Tahun 1998, tokoh bernama Wei Dai menerbitkan suatu deksripsi b-money yang ditandai sebagai metode kas digital terdistribusi. Model keuangan seperti ini termasuk canggih pada kurun itu yang masih didominasi keuangan konvensional.

Tak usang kemudian, seseorang berjulukan Nick Szabo memperkenalkan bit gold, ialah salah satu jenisnya berupa bitcoin. Bit gold mewajibkan penggunanya untuk mengikuti tata cara kerja kriptografi yang terintegrasi. Rumitnya sistem yang ada menciptakan peminat crypto coin hanya berasal dari golongan tertentu saja.

Perkembangan Keuangan Digital Akhir 90-an sampai Awal 2000-an

Kemajuan dunia digital di final periode 90-an hingga permulaan 2000-an mendorong terciptanya bermacam-macam metode e-money. Yang paling menonjol dan bertahan hingga kini yaitu e-money PayPal yang diresmikan pengusaha kondang, Elon Musk. 

Berkat PayPal ini keuangan digital memasuki masa gres dan mulai diakui sebagai alat pembayaran berbasis online yang sah. Maka hadirnya crypto coin dalam bermacam-macam model dan variasi tak terbendung lagi.

Perkembangan Crypto Coin Mutakhir

Tahun 2008, crypto coin memperoleh titik terperinci sesudah tokoh bernama Satoshi Nakamoto hadir bareng bukunya, Bitcoin – A Peer to Peer Electronic Cash System. Buku inilah yang menjadi titik tolak bangkitnya crypto coin dan muncullah berbagai diskursus seputar kriptografi. 

Setahun setelahnya, Satoshi merilis crypto coin bernama Bitcoin secara resmi ke hadapan publik. Pertukaran (trading) Bitcoin mulai banyak dilakukan. Tahun 2010 pun lebih banyak lagi crypto coin dalam bentuk yang lain. Sejak dikala itu, crypto coin mengalami peningkatan nilai yang tidak mengecewakan signifikan.

Sistem Penambangan Crypto Coin

Dalam dunia cryptocurrency, penambangan merupakan validasi transaksi. Orang yang berhasil menambang, akan mendapatkan crypto coin gres sebagai kado. Hadiah ini berfungsi untuk meminimalkan biaya transaksi dengan menawarkan insentif aksesori yang berkontribusi dalam kekuatan pemrosesan jaringan. 

Untuk menambang crypto coin pasti tidak mampu dilaksanakan dengan komputer biasa karena melibatkan sistem komputasi dan algoritma kompleks. Namun bila sudah mengetahui formulanya, mudah saja melakukan transaksi. 

Lazimnya para penambang crypto coin bekerja dalam kelompok tertentu, walaupun ada pula yang bekerja sendiri. Dalam satu tim, ada pembagian sumber daya dan kekuatan pemrosesan. Apabila sudah menghasilkan keuntungan, akan dibagi terhadap orang-orang sesuai porsi pembagian kerja. 

Di mancanegara, seperti China, berulang kali sempat ada pelarangan penambangan bitcoin dan mata duit virtual yang lain. Akibatnya para penambang banyak yang migrasi ke negara lain agar tetap mampu mengoperasikan pusat data. 

Jenis-Jenis Crypto Coin yang Banyak Digunakan

Saat ini ada banyak jenis crypto coin yang beredar di jagad maya. Mata duit yang paling terkenal pasti Bitcoin. Namun disamping itu, masih banyak jenis yang lain. Bahkan diperkirakan ada ribuan crypto coin yang digunakan selaku mata duit kriptografi. Beberapa di antaranya, litecoin, ethereum, dogecoin, stellar, monero, tethre, cardano, tron, dan sebainya.

Jumlah crypto coin di seluruh dunia ketika ini mampu dibilang banyak, namun mampu juga tergolong langka. Sejak pertama kali bitcoin rilis, setidaknya ada lebih dari 4.000 varian aternatif bitcoin bermunculan. Ketika nilainya mengalami peningkatan, orang akan berbondong-bondong menambang crypto coin. Akibatnya jumlah yang beredar menjadi terbatas.

Pada saat jumlahnya terbatas, beberapa orang akan melaksanakan trading (pertukaran) dengan harga tertentu. Sekilas dilihat metode trading memakai crypto coin serupa dengan trading saham alasannya pada konsepnya ada persamaan.

Hanya saja harga crypto coin condong fluktuatif. Maksudnya, saat sedang naik maka orang yang memilikinya bisa untung banyak dalam sekejap mata. Namun ketika harganya sedang turun, maka mampu anjlok serendah-rendahnya. 

Crypto coin juga mempunyai dompet yang berfungsi selaku penyimpan kunci publik dan langsung. Maksudnya, dompet ini menyimpan alamat yang dapat dipakai untuk menerima atau mengeluarkan crypto coin. Sederhananya, seperti ATM pada bank konvensional. 

Crypto Coin di Indonesia

Beberapa waktu belakangan crypto coin mengalami kenaikan signifikan sehabis Elon Musk melegalkan pembayaran Bitcoin untuk transaksi produk Tesla. Orang-orang yang sebelumnya gila dengan cryptocurrency mulai berani coba-coba. 

Sebelumnya, para “penambang” crypto coin di Indonesia melakukan transaksi secara sembunyi-sembunyi. Setelah Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Sektor Komoditi Berjangka) mengeluarkan peraturan yang memperbolehkan cryptocurrency, barulah orang-orang berani bertransaksi secara terbuka.

Perkembangan nilai crypto coin dari waktu ke waktu mulai dipantau. Layaknya nilai mata uang fisik, nilai crypto coin pun menawan diamati sebagian kalangan masyarakat. Misalnya, pada Mei 2021, sejumlah crypto coin seperti Polygon dan Litecoin mengalami kenaikan sehingga transaksi pada hari tersebut ikut naik.

Nilai Polygon mengalami peningkatan harga hingga 30,38 persen dalam jangka waktu 24 jam saja. Nilai ini kalau dijadikan dollar (USD) per kepingnya setara USD2,03 (sekitar IDR29.000). Bayangkan betapa keuntungan yang didapat jikalau mempunyai banyak keping Polygon yang “ditambang”.

Bagaimanapun juga, crypto coin melibatkan pemahaman IT yang cukup rumit dan belum tentu dipahami semua kalangan, terlebih kalangan awam. Maka dari itu, sebelum sungguh-sungguh menggeluti ke dunia cryptocurrency, alangkah lebih baik jika mencari isu sebanyak mungkin tentang cara kerja mata duit digital satu ini.